SHARE

Istimewa

Dia menegaskan bahwa faktor yang berkontribusi terhadap percepatan penularan Covid-19  adalah perkumpulan massa, perjalanan orang dengan Covid-19, penularan yang samar (karena tidak/belum bergejala, keterbatasan tes, infeksi bersamaan dengan virus pernapasan lain) dan berada di wilayah risiko tinggi seperti fasilitas kesehatan.

"Dengan terus beragamnya temuan varian baru, maka varian baru menjadi salah satu yang perlu dicegah dan terus dimonitor. Sehingga lonjakan kasus pada umumnya selalu diiringi dengan pemeriksaan genome virus dari sampel pasien Covid-19," jelasnya.

Selain Indonesia, kata Vivi, varian Delta masih mendominasi di beberapa negara yang saat ini tren kasusnya mulai dan masih mengalami lonjakan seperti Jerman, Britania Raya, Amerika, Israel dan Malaysia.

Ikhtisar mingguan Kemenkes RI melaporkan bahwa varian tertinggi kedua setelah Delta di Jerman adalah jenis Lambda sebesar 4 persen, sedangkan Britania Raya, Amerika Serikat dan Israel adalah Alfa dengan masing-masing 0,68 persen, 0,09 persen dan 0,62 persen.

"Malaysia, varian tertinggi kedua setelah Delta adalah kappa sebesar 8,11 persen," katanya.

Vivi mengatakan meskipun angka yang dilaporkan di luar varian Delta masih relatif kecil, namun pemantauan varian baru di negara-negara lain akan menjadi penting untuk meningkatkan kewaspadaan baik dalam pencegahan, peningkatan Whole Genome Sequencing maupun pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait SARS CoV-2.

Halaman :
Tags
SHARE