SHARE

Usaha Wiartati makin meningkat setelah Kementerian Sosial memberikan bantuan Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA).

CARAPANDANG - Manis dan lembutnya kue bolu kukus watashi cake membuktikan bahwa kerja keras dan semangat menjalankan bisnis Wiartati. Ketekunan dan keuletan membuat bisnis perempuan 40 tahun itu terus berkembang.

Usahanya makin meningkat setelah Kementerian Sosial memberikan bantuan Program Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA). Warga kelurahan Cibodas Baru, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang itu, menyatakan siap keluar dari program bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). 

Dalam mendukung usahanya, Tati -- begitu ia biasa dipanggil -- terdaftar sebagai penerima program PENA Kementerian Sosial tahun 2022 untuk mengembangkan usahanya.

"Alhamdulillah untuk memajukan usaha, bantuan PENA saya belikan Kompor Gas, Mixer, Alat masak kukus dan Tabung gas Elpiji 3KG," katanya.

Whats-App-Image-2023-08-30-at-10-05-13

Bantuan PENA Kemensos terasa langsung manfaat dalam meningkatkan produksi kue.

"Sebelum dapat bantuan saya hanya memproduksi jika ada yang pesan, karena alatnya hanya mampu untuk mengolah dalam jumlah kecil, sekarang mendapatkan bantuan jumlah produksi saya meningkat dan lebih cepat memproduksi kue," katanya

Kedepannya ia mengaku siap graduasi dari program PKH dan mandiri. "Saya siap graduasi, harapannya dengan program ini dapat meningkatkan pendapatan saya melalui usaha berkelanjutan hingga mewujudkan kemandirian, serta memutus mata rantai kemiskinan." tandasnya.

Di sela pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga, Tati ini bercerita awal mula membangun usaha kuliner kue kukus. "Saya memulai dari usaha kecil pada umumnya, saya punya bakat/hobi untuk membuat kue kukus, dari dulu senang bikin kue kukus dan enak rasanya," ujarnya.

Whats-App-Image-2023-08-30-at-10-05-13bb

Produk kuliner ini diberi nama Watashi Cake. Dalam pemasaran Tati menerima order dan dititipkan pada pasar-pasar sekitar tempatnya tinggal.

Tati pernah mengalami musibah kebocoran tabung gas elpiji, meskipun demikian dengan tekad yang gigih dan mengenang hobinya itu, rasa trauma pun berkurang. "Saya sempat mengalami musibah kebocoran tabung gas elpiji  hampir dapur rumah kebakaran, sempat trauma awalnya, kalo saya begini terus, saya gak bisa menyalurkan lagi hobi dan mengembangkan usaha," katanya.

Mengolah bolu kukus tidak membutuhkan banyak waktu. Mengolah bolu kukus yang presisi dibutuhkan tahapan dalam waktu sekitar 1.5 jam, melalui pengumpulan bahan, mengaduk adonan hingga pengukusan secara terus menerus dan tidak dibiarkan lama-lama.

Seiring dengan berjalannya waktu, usaha Tati kini berkembang, bolu kukus dengan varian rasa Bolu Kukus Gula merah dan Gula Putih juga banyak di order pada acara-acara tertentu. "Tidak disangka-sangka usaha Bolu Kukus Watashi Cake dapat orderan dari pengajian/hajatan selain bolu ini dititipkan ke pasar," katanya.

Whats-App-Image-2023-08-30-at-10-05-14a



Tags
SHARE