Seminar Kick Off Gerakan Nasional Pemuda Transformasi Digital: Momentum Penguatan Ekonomi Kader

Kesempatan yang sama, Bonifasius Wahyu Direktur Pemberdayaan Aptika Kominfo RI Bonifasius Wahyu menyampaikan bahwa saat ini Indeks literasi digital Indonesia belum mencapai level baik. 

Dirinya menilai, untuk mencapai indeks yang baik, diperlukan penguatan pada empat pilar yakni digital skills, digital security, digital culture, dan digital ethics. 

"Kita harus menjaga (pada digital culture-red) bagaimana nilai nilai pancasila, nilai nilai ke-bhineka tunggal ika-an, NKRI, toleransi, tetap terjadi di negara kita, walaupun teknologi digital menyebabkan kita borderless," jelas Bonifasius. 

Sementara, Stafsus Presiden Aminudin Maruf mengingatkan para kader untuk tidak melupakan pembangunan di desa.  Dia pun menegaskan, saat ini gap antara masyarakat desa dan kota semakin nyata akibat arus urbanisasi yang tidak terbendung. 

Ia mendorong Pemuda Katolik untuk berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terlebih dalam persoalan kebijakan untuk menekan arus urbanisasi.


"BPS memperkirakan 74,6 persen masyarakat Indonesia akan tinggal di kota, anak-anak muda yang berpendidikan tinggi semuanya akan tinggak di kota, kalau tidak digerakan oleh kebijakan untuk menekan arus urbanisasi ini, akan semakin terjadi gap antara desa dan kota, dan ancaman krisis pangan akan semakin nyata." ungkap Stafsus presiden tersebut. 

Lebih lanjut, Ketua Umum DPP KNPI, Ryano Panjaitan turut mengingatkan kader Pemuda Katolik bahwa hari ini, Indonesia sedang menghadapi era disruption dan belum semua aspek UMKM tersentuh digitalisasi. Terkait fenomena disrupsi ini, Ryano berharap agar Pemuda Katolik mengambil peluang untuk menggarap bisnis berbasis digital. 

"Dari 64 juta (UMKM - red), itu baru 12 sampai dengan 13 juta yang menggunakan digitalisasi. Jadi masih banyak pasar yang bisa dikelola untuk membuat start up," kata Ryano. 

Menutupi Diskusi ini, Ketua Kadin Sulawesi Utara Rio Dondokambey menegaskan bahwa digitalisasi adalah sumber daya potensial yang bisa digunakan untuk penguatan ekonomi kader. 

"Generasi muda sekarang adalah generasi yang mudah mencari informasi, dunia digital jita pergunakan untuk masuk ke dunia usaha dan memanfaatkan itu untuk pengembangan ekonomi kita," tegas Rio.