SHARE

istimewa

Setelah menyentuh level tertinggi 20-tahun dekat 105,01 pada 13 Mei, indeks dolar telah turun kembali ke sekitar level 102, meskipun laporan daya penggajian yang kuat pada Jumat (3/6/2022) membantu greenback mencatatkan kenaikan mingguan pertama dalam tiga pekan.

Yen melemah hingga menyentuh 132,99 per dolar, level terendah sejak 3 April 2002. Greenback telah menguat terhadap yen karena jalur kebijakan bank sentral masing-masing negara berbeda.

Pada Selasa (7/6/2022), Gubernur Bank Sentral Jepang (BoJ) Haruhiko Kuroda mengulangi pandangannya bahwa yen yang lemah menguntungkan ekonomi jika pergerakannya tidak terlalu tajam, sebuah komentar yang mengikuti jatuhnya mata uang ke level terendah baru dua dekade.

Yen Jepang melemah 0,55 persen terhadap greenback di 132,59 per dolar, sementara sterling terakhir diperdagangkan di 1,2596 dolar, naik 0,53 persen hari ini.

Pound sterling menguat terhadap dolar, rebound setelah jatuh ke level terendah tiga minggu terhadap greenback didukung Perdana Menteri Inggris Boris Johnson lolos dari mosi tidak percaya yang membuatnya terluka secara politik.

Dolar Australia naik 0,65 persen versus greenback menjadi 0,724 setelah bank sentral Australia (RBA) menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 0,85 persen, terbesar dalam 22 tahun, dan menandai lebih banyak pengetatan yang akan datang karena berjuang untuk menahan lonjakan inflasi.

Investor akan mendengar dari Bank Sentral Eropa (ECB) pada pengumuman kebijakan berikutnya pada Kamis (9/6/2022), dengan Federal Reserve AS akan mengumumkan kebijakannya minggu depan.

Di pasar uang kripto, bitcoin terakhir turun 3,03 persen menjadi 30.489,49 dolar AS

Halaman :
Tags
SHARE