SHARE

Istimewa

Dengan begitu, lanjut dia, Airnav bisa mengantisipasi dengan membuat rute pengalihan penerbangan untuk menghindari arah penyebaran abu vulkanik gunung merapi apabila diperlukan.

"SDM dan fasilitas kami siap. Kami juga menyiapkan sistem kami untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan proteksi petir yang menimbulkan gangguan," tambah Khatim.

Sementara langkah antisipasi yang telah disiapkan dari sisi operator bandara, Direktur Utama PT Angkasa Pura/AP I Faik Fahmi mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan prosedur handling operasional penumpang untuk dialihkan ke bandara lain sebagai bentuk antisipasi bila terjadi situasi darurat.

"AP I akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait apabila terjadi kondisi darurat. Kami pastikan seluruh jajaran dibawah AP I dapat melaksanakan seluruh prosedur yang ada dimana aspek keselamatan dan keamanan di bandara benar-benar kami intensifkan," ucap Faik Fahmi.

Hal serupa juga telah dipersiapkan PT Angkasa Pura/AP II untuk mengantisipasi keadaan darurat dan bencana selama musim Angkutan Lebaran 2023 di seluruh bandara kelolaan.

"Mudah-mudahan semakin menuju periode musim panas ini situasi cuaca ekstrem tidak lebih besar dibandingan dengan periode satu atau dua bulan lalu yang mana potensi cuaca ekstremnya jauh lebih besar. Tapi tentu saja, kita tidak bisa lengah. Kita tetap harus mempersiapkan skenario safety yang paling optimal sehingga pergerakkan pesawat, pergerakkan penumpang baik datang maupun keluar dari bandara betul-betul dalam kondisi safety-nya terjamin," kata Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin.

Awaluddin berharap, penyelenggaraan Angkutan Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar, serta tidak ada hal-hal yang dapat menyebabkan suatu kondisi yang membuat situasi di bandara menjadi tidak nyaman dan tidak aman.

Halaman :