SHARE

istimewa

Amir Khan Muttaqi, Plt. Menteri Luar Negeri

Berasal dari Paktia, Muttaqi menyebut dirinya sebagai penduduk Helmand.

Muttaqi bertugas sebagai menteri budaya dan informasi dalam pemerintahan Taliban sebelumnya, juga menteri pendidikan.

Dia kemudian dikirim ke Qatar dan ditunjuk sebagai anggota komisi perdamaian dan tim negosiasi yang melakukan pembicaraan dengan AS.

Menurut sumber Taliban, Muttaqi bukanlah tokoh militer atau agama. Dia mengepalai Komisi Invitasi dan Bimbingan, yang selama pemberontakan telah berupaya membuat pejabat pemerintah dan tokoh kunci lainnya membelot.

Dalam pernyataan dan pidato di masa perang memperebutkan kekuasaan, dia memproyeksikan suara moderat, yang meminta pasukan-pasukan di ibu kota provinsi untuk berbicara dengan Taliban guna menghindari peperangan di wilayah perkotaan.

Setelah kejatuhan Kabul bulan lalu, Muttaqi memainkan peran serupa dengan kelompok militan yang menguasai Panjshir. Dia menyerukan penyelesaian damai atas peperangan.

Mullah Yaqoob, Plt. Menteri Pertahanan

Putra pemimpin Taliban Mullah Omar, Yaqoob, semula berusaha untuk menggantikan ayahnya pada tahun 2015. Dia menyerbu rapat dewan yang menunjuk Mullah Akhtar Mansour sebagai pengganti ayahnya, namun akhirnya berdamai.

Dalam usia yang masih 30-an tahun dan tanpa pengalaman bertempur sebagai komandan perang, dia memimpin sebuah bagian dari gerakan Taliban di Kandahar berkat prestise dari nama ayahnya.

Dia ditunjuk sebagai kepala seluruh komisi militer Taliban tahun lalu dan bertugas mengawasi semua operasi militer di Afghanistan.

Bersama Baradar dan Sirajuddin Haqqani, dia adalah salah satu wakil pemimpin.

Meskipun dipandang sebagai seorang moderat oleh sejumlah analis Barat, para komandan Taliban menyebut Yaqoob sebagai salah satu pemimpin yang mendorong operasi militer terhadap kota-kota yang perlu dikuasai beberapa pekan sebelum kejatuhan Kabul.
 

Halaman :