SHARE

Istimewa

Dia menambahkan, paradigma baru itu juga harus diterapkan untuk membuat terobosan dalam mengatasi masalah Palestina dan Afghanistan.

Retno menegaskan bahwa Indonesia akan terus bersama Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Sementara untuk Afghanistan, Indonesia berkomitmen membantu memperjuangkan hak dan akses pendidikan bagi perempuan di Afghanistan.

Alasan kedua penerapan paradigma kolaborasi, menurut  Retno, adalah untuk membangkitkan tanggung jawab bersama terhadap pemulihan global.

Dia mengatakan bahwa saat ini solidaritas global semakin menyurut, di mana diskriminasi perdagangan terjadi di mana-mana, demikian juga dengan monopoli rantai pasok global, dan tata kelola ekonomi global dimanfaatkan untuk kepentingan negara kuat.

Untuk itu, dunia menaruh harapan kepada kelompok 20 ekonomi kuat dunia (G20).

 "G20 tidak boleh gagal jadi katalis pemulihan dunia. Kita tidak boleh membiarkan pemulihan global 'tersandera' oleh geopolitik," katanya.

Lebih lanjut  Retno menambahkan bahwa paradigma baru juga dibutuhkan untuk mencapai Agenda Pembangunan 2030 dan memerangi perubahan iklim.

Selain itu, menurut dia, paradigma kolaborasi juga penting untuk memperkuat kemitraan regional.

Arsitektur regional tidak semestinya digunakan untuk mengurung dan mengucilkan negara tertentu. Arsitektur regional harus dapat mendukung upaya menjaga perdamaian dan stabilitas, bukan justru membahayakannya, kata Retno.

Terakhir, Retno menegaskan bahwa paradigma kolaborasi harus menjadi semangat PBB.

"Pendekatan yang inklusif harus dikedepankan, di mana suara seluruh negara diperlakukan secara setara. Suara setiap negara, besar maupun kecil, harus didengarkan di forum PBB. Oleh karena itu, dibutuhkan reformasi PBB dan pembaharuan multilateralisme agar sesuai dengan tuntutan zaman," katanya.

"Saya percaya dengan bekerja bersama-sama dan mengadopsi paradigma baru, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua. Sekarang bukan saatnya lagi kita hanya berbicara. Sekarang adalah saatnya bagi kita untuk melakukan apa yang kita sampaikan," ujar Retno.

Halaman :
Tags
SHARE