SHARE

CARAPANDANG - Satgas Pamtas RI-Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung mengakhiri tugas atau purna tugas, setelah 10 bulan bertugas mengamankan perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan.

“Terima kasih kepada Bupati dan masyarakat Nunukan telah membantu dan memberikan dukungan dengan baik kepada kami,” kata Danyon Satgas Pamtas RI-Malaysia Batalyon Infanteri 621/Manuntung Letkol Inf.

Deny Ahdiani Amir di Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu. Ia mengatakan Batalyon Infanteri 621/Manuntung sejauh ini diterima dengan baik, mulai dari sambutan saat baru tiba di Pelabuhan Tunon Taka, hingga purna tugas di wilayah perbatasan.

Ia mengatakan, Satgas Pamtas RI-Malaysia dari Batalyon Infanteri 621/Manuntung cukup berat meninggalkan Kota Nunukan dan masyarakatnya yang sebagian besar sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.

Dansatgas juga menyampaikan permohonan maaf jika selama berada di Kabupaten Nunukan telah banyak merepotkan dan meminta maaf jika ada perkataan dan perbuatan yang kurang berkenan.

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid menyampaikan ucapan terima kasih kepada Komandan Batalyon Infanteri 621/Manuntung beserta seluruh pasukan yang telah mendedikasikan pengabdian dalam melakukan tugas pengamanan perbatasan di wilayah Kabupaten Nunukan.

"Dengan keberadaan Batalyon 621/Manuntung ini saya sangat bersyukur dan senang sekali karena figur komandannya sangat baik sekali,” ujarnya.

Bupati mengakui, koordinasi dan komunikasi yang terjalin juga sangat baik dengan Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan tugas-tugas wilayah perbatasan yang menjadi tugas pokok dari Satgas Pamtas.

“Berkat koordinasi, semuanya dapat kita atasi dengan baik," ungkapnya. Bupati Laura juga memberikan apresiasi kepada Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung atas prestasi yang luar biasa selama bertugas di Nunukan, yang salah satunya adalah menggagalkan peredaran masuknya narkoba di Nunukan kurang lebih 20 kilogram.

Selain itu, juga kegiatan-kegiatan pembinaan dan bantuan kepada masyarakat perbatasan.

"Saya cukup bangga dengan kehadiran Batalyon Infanteri 621/Manuntung yang sangat luar biasa partisipasinya, baik dalam pelayanan kepada masyarakat maupun koordinasi dan komunikasi dengan saya sebagai pimpinan daerah," ujarnya.

Untuk diketahui, Batalyon Infanteri (Yonif) 621/Manuntung adalah satuan tempur jajaran Kodam VI/Mulawarman yang berkedudukan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sejak Agustus 2022, satuan ini diperintahkan untuk mengemban tugas mulia menjaga kedaulatan negara di wilayah Nunukan, Kalimantan Utara, sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia.

Kegiatan ilegal seperti illegal logging, illegal mining, human trafficking, penyelundupan barang terlarang. Ketiga, mencegah terjadinya disintegrasi bangsa di sepanjang 362,07 kilometer wilayah perbatasan.

Meskipun beban tugas yang diamanatkan cukup berat mengingat medan yang dihadapi meliputi kawasan hutan, gunung, lembah hingga sungai berarus deras yang menantang, namun Yonif 621/Manuntung bertekad menyelesaikan penugasannya dengan baik dan tuntas.

Tekad tersebut sejalan dengan motto Yonif 621/Manuntung yang berbunyi “Awal Sampai Akhir”. Yang menurut sejarah satuan, istilah ‘Manuntung’ berasal dari Bahasa Banjar ‘TungTung’ yang artinya tuntas.

Motto tersebut juga sejalan dengan motto Kodam VI/Mulawarman “Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing” yang memiliki kesamaan makna dengan “Do it until it’s done”, atau yang dimaknai prajurit dengan bekerja keras sampai tuntas.

Kegiatan teritorial yang dilakukan satuan ini antara lain mencegah disintegrasi bangsa di wilayah perbatasan menggunakan metode Pembinaan Teritorial (Binter), seperti penyuluhan kepada warga, serta pelatihan di sekolah-sekolah dengan menjadi Tenaga Pendidik (Gadik), dan mengajar PBB, Pramuka, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara.

Tujuannya untuk menumbuhkan nasionalisme dan cinta tanah air masyarakat perbatasan. Kegiatan teritorial lain yang dilakukan Satgas Pamtas adalah melakukan anjangsana/pendekatan pada tokoh adat dan masyarakat setempat, kerja bakti atau pembangunan bersama warga, kegiatan sosial untuk warga yang membutuhkan, seperti Jumatan Keliling dan Jumat Berkah dengan membagikan nasi kotak kepada tukang becak dan pedagang kaki lima, serta banyak kegiatan lainnya.

Yonif 621/Manuntung menjalankan tiga tugas pokok utama yang dibebankan di pundak 450 prajurit yang tersebar di 16 pos itu. Tugas pertama yaitu menjaga 4.202 patok perbatasan. Kedua, mencegah segala bentu kegiatan ilegal seperti illegal logging, illegal mining, human trafficking, penyelundupan barang terlarang.

Ketiga, mencegah terjadinya disintegrasi bangsa di sepanjang 362,07 kilometer wilayah perbatasan. Meskipun beban tugas yang diamanatkan cukup berat mengingat medan yang dihadapi meliputi kawasan hutan, gunung, lembah hingga sungai berarus deras yang menantang, namun Yonif 621/Manuntung bertekad menyelesaikan penugasannya dengan baik dan tuntas.

Tekad tersebut sejalan dengan motto Yonif 621/Manuntung yang berbunyi “Awal Sampai Akhir”. Yang menurut sejarah satuan, istilah ‘Manuntung’ berasal dari Bahasa Banjar ‘TungTung’ yang artinya tuntas.

Motto tersebut juga sejalan dengan motto Kodam VI/Mulawarman “Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing” yang memiliki kesamaan makna dengan “Do it until it’s done”, atau yang dimaknai prajurit dengan bekerja keras sampai tuntas.

Kegiatan teritorial yang dilakukan satuan ini antara lain mencegah disintegrasi bangsa di wilayah perbatasan menggunakan metode Pembinaan Teritorial (Binter), seperti penyuluhan kepada warga, serta pelatihan di sekolah-sekolah dengan menjadi Tenaga Pendidik (Gadik), dan mengajar PBB, Pramuka, Wawasan Kebangsaan, dan Bela Negara.

Tujuannya untuk menumbuhkan nasionalisme dan cinta tanah air masyarakat perbatasan. Kegiatan teritorial lain yang dilakukan Satgas Pamtas adalah melakukan anjangsana/pendekatan pada tokoh adat dan masyarakat setempat, kerja bakti atau pembangunan bersama warga, kegiatan sosial untuk warga yang membutuhkan, seperti Jumatan Keliling dan Jumat Berkah dengan membagikan nasi kotak kepada tukang becak dan pedagang kaki lima, serta banyak kegiatan lainnya.




Tags
SHARE