SHARE

CARAPANDANG - Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah setuju untuk menemui sekelompok pemimpin Afrika untuk mendiskusikan usulan rencana perdamaian atas konflik kedua negara tersebut.

"Pembicaraan saya dengan kedua pemimpin menunjukkan bahwa mereka berdua siap untuk menerima para pemimpin Afrika dan berdiskusi tentang bagaimana konflik ini dapat diakhiri," ujar Ramaphosa dalam jumpa pers bersama dengan Perdana Menteri Singapura di Cape Town, Selasa.

Perincian rencana tersebut belum diungkapkan kepada publik, meskipun syarat dari Ukraina untuk setiap kesepakatan damai adalah bahwa semua pasukan Rusia harus ditarik dari wilayahnya. "Apakah rencana itu akan berhasil atau tidak tergantung pada diskusi yang akan diadakan," kata Ramaphosa.

Putin dan Zelenskyy telah setuju untuk menerima misi Afrika di ibu kota masing-masing, Moskow dan Kiev, kata Kantor Kepresidenan Afrika Selatan dalam sebuah pernyataan.

Rencana perdamaian juga didukung oleh para pemimpin Afrika di Senegal, Uganda, Mesir, Republik Kongo, dan Zambia.

Ramaphosa mengatakan Amerika Serikat dan Inggris telah menyatakan dukungan "hati-hati" untuk rencana tersebut dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah diberi pengarahan tentang inisiatif tersebut.

Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu tetapi perang sebagian besar menemui jalan buntu, meskipun Ukraina diperkirakan akan segera memulai serangan balasan untuk mencoba merebut kembali tanah yang diduduki oleh Rusia.

Dianggap sebagai salah satu sekutu terdekat Moskow di benua itu, Afrika Selatan mengatakan tidak memihak dan tidak memberikan suara pada resolusi perang PBB.




Tags
SHARE