SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM- Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara Widodo menyatakan daerah itu siap melakukan kegiatan belajar tatap muka seiring Kebijakan Mendikbud Makarim yang memperbolehkan digelarnya pembelajaran tatap muka di sekolah. 

"Pada dasarnya sebagian besar sekolah di Nunukan telah siap melakukan belajar tatap muka dalam ruang kelas sekolah," katanya di Nunukan, Senin.

Meskipun demikian, kata dia, ada syarat utama yang patut dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan sekolah yakni tetap mematuhi dan disiplin menjalankan protokol kesehatan guna mengantisipasi penularan COVID-19.

Persyaratan yang dimaksudkan adalah setiap sekolah memiliki alat pengukur suhu badan, tempat cuci tangan setiap ruang kelas, memakai masker, menjaga jarak dan mendapatkan persetujuan dari orangtua murid/siswa melalui komite sekolah.

"Sebagian besar sekolah di Nunukan ini sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka di ruang kelas sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.

Surat Edaran Mendikbud yang dimaksud bernomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat COVID-19. Widodo menyatakan memang masih ada permasalahan yang bisa menjadi keraguan orang tua murid/siswa sehubungan meningkatnya kembali pasien positif COVID-19 di Kabupaten Nunukan akhir-akhir ini.

Per 29 Nopember 2020, jumlah pasien COVID-19 di Kabupaten Nunukan sebanyak 12 orang, padahal sebelumnya telah tidak ada lagi selama berbulan-bulan.

Oleh karena itu, kata dia, orang tua murid/siswa wajib menentukan apakah anaknya dibiarkan belajar tatap muka di sekolah dengan mematuhi protokol kesehatan atau tidak.

"Orang tua murid kan punya hak untuk menolak anaknya belajar tatap muka di sekolah," katanya.

Selain itu, lanjut dia, masa belajar tatap muka kemungkinan hanya 50 persen dari waktu normal sebelum pandemi COVID-19. Sebab kemungkinan ju,oah murid dalam ruang kelas kemungkinan dibatasi karena wajib menjaga jarak.

"Kalau sekolah-sekolah di pedalaman dan pelosok sudah pasti siap 100 persen belajar tatap muka. Yang jadi masalah hanya sekolah-sekolah di kecamatan pandemi COVID-19 saja," demikian Widodo.
Â