SHARE

Ilustrasi

CARAPANDANG - Kasus COVID-19 di Taiwan bisa mencapai 10 ribu per hari pada akhir April, kata Menteri Kesehatan Chen Shih-chung, Rabu (20/4/2022).

Pulau berpenduduk 23 juta jiwa itu bertindak cepat sejak awal pandemi dengan menutup perbatasan dan menelusuri kontak dari mereka yang terinfeksi. Namun, lonjakan kasus mulai tercatat pada awal tahun ini.

Total 13.164 kasus sejak 1 Januari telah dipicu oleh varian Omicron yang lebih menular, meskipun 99 persen pasien hanya bergejala ringan atau tidak sama sekali.

Kasus harian kemungkinan akan meningkat, kata Chen dalam jumpa pers saat mengumumkan penambahan 2.386 kasus lokal.

"Mungkin akhir bulan ini akan mencapai 10.000 kasus," katanya menambahkan.

"Epidemi akan menyebar dengan skala besar, kita berharap tidak terlalu cepat. Kami imbau masyarakat untuk berhati-hati saat di luar rumah, pakai masker, dan jaga jarak sosial."

Meskipun wabah saat ini terpusat di Taiwan utara, termasuk ibu kota Taipei, kasus-kasus COVID-19 telah ditemukan di pulau-pulau terpencil.

Dengan empat kematian akibat COVID-19 pada tahun ini, otoritas mengatakan masyarakat tak perlu panik.

Sekitar 80 persen populasi Taiwan telah divaksin lengkap dan lebih dari setengah penduduk telah menerima dosis booster. Wajib masker terus diberlakukan dan masyarakat mematuhinya.

"Model baru Taiwan" disusun otoritas untuk menghilangkan kasus COVID-19 yang parah sambil mengurangi kasus yang lebih ringan sehingga sebagian besar sektor ekonomi tidak perlu ditutup, seperti yang terjadi pada Mei-Juli tahun lalu.

Kasus infeksi di Taiwan relatif rendah dibandingkan dengan wilayah lain di dunia. Sejak pandemi dimulai lebih dari tahun lalu, totalnya sekitar 40.000 kasus dan 856 kematian.