Beranda Jalan-jalan Seni Dakwah dan Perlawanan dari Tanah Aceh "Tari Saman"

Seni Dakwah dan Perlawanan dari Tanah Aceh "Tari Saman"

Tari saman adalah salah satu tarian adat asal Aceh. Tarian ini berasal dari Dataran Tinggi Gayo dan dikembangkan Syekh Mohammad as-Samman

0
Tari Saman

Gerakan menepuk tangan masih bertahan ketika Syekh Samman datang ke Aceh. “Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, Syekh Saman mempelajari tarian Melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya,” catat Resi Septiana Dewi dalam Keanekaragaman Seni Tari Nusantara

 

Kelompok tarekat Syekh Samman biasanya menggelar tarian ini pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad atau Maulid. Kelompok ini juga mengisi tari saman dengan pembacaan riwayat hidup Syekh Samman. Tapi kemudian tarian ini berkembang ke berbagai wilayah Aceh dan mulai dipraktekkan di luar hari Maulid.

Isinya pun tak lagi hanya pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad, melainkan juga tentang riwayat tokoh setempat, nasihat hidup, dan pengingat akan adat-istiadat. Pembacaan riwayat Syekh Samman bahkan mulai menghilang di beberapa tempat. Penampilnya pun tak cuma lelaki; perempuan diperbolehkan menari saman.

Pemerintah kolonial Belanda sempat melarang tari saman. Alasannya, mengobarkan perlawanan dan mengandung unsur magis. Kala itu, tari saman digunakan oleh para pejuang Aceh untuk mengobarkan semangat rakyat Aceh melawan Belanda.

Lazimnya dalam pertunjukan tari saman, ada seseorang yang berada di posisi tengah. Dia disebut sebagai syekh atau pemimpin pertunjukan. Dialah pencerita sekaligus pengatur tempo dan kecepatan para penampil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Teratas

Berita Terkait
Berita Terkait