Dokter Faisal menjelaskan bahwa gejala AMS utamanya sakit kepala, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, lemas dan kelelahan, susah tidur, serta pusing atau rasa melayang.
Sedangkan kondisi hipotermia, ia melanjutkan, menyebabkan tubuh menggigil hebat, kulit pucat dan dingin, bicara kacau, kebingungan, tidak responsif, serta denyut jantung dan pernapasan melambat.
Menurut dia, orang yang mengalami gejala AMS sebaiknya turun dari ketinggian, beristirahat, menghindari aktivitas fisik berlebihan, minum banyak air, dan menghindari minuman beralkohol.
Sedangkan orang dengan gejala hipotermia, ia melanjutkan, harus dipindahkan ke tempat yang lebih hangat serta dihangatkan.
"Beri pakaian hangat atau selimut, minum cairan hangat dan berkalori tinggi, serta hindari pemanasan mendadak," katanya.
Guna mencegah risiko AMS, ia menyarankan para pendaki melakukan aklimatisasi, mencukupkan asupan cairan, dan naik secara bertahap selama pendakian.
Kondisi hipotermia, ia melanjutkan, antara lain bisa dicegah dengan menggunakan pakaian hangat berlapis saat melakukan pendakian.
"Hindari kondisi basah atau angin kencang," katanya.