Ia mengatakan diskusi bersama pimpinan Freeport itu mengulas bagaimana kebijakan tarif perdagangan berdampak terhadap volatilitas harga komoditas, khususnya tembaga. Kebijakan itu juga diperkirakan bakal menggeser rantai pasok global.
“Kami menyepakati pentingnya membangun kerja sama yang adil dan berimbang sebagai upaya meredam dampak dari gejolak perekonomian yang kian kompleks,” ujar Sri Mulyani.
Selain isu ekonomi, Sri Mulyani dan Budi menegaskan kembali komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang kesehatan, terutama dalam mendukung program pengentasan malaria di wilayah Papua.
“Hal ini sejalan dengan program kerja Presiden Prabowo Subianto dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata melalui peningkatan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan,” tutur Sri Mulyani.