“STBM adalah gerakan bersama. Kami melibatkan seluruh OPD, dari dinas kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur. Semua bergerak satu arah—membangun kesadaran dan kemandirian masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,” tegasnya.
Inovasi dan Keterlibatan Masyarakat Jadi Kekuatan
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh, Maizon Satria, memaparkan berbagai capaian dan inovasi yang telah dilakukan selama implementasi STBM di kota ini. Mulai dari gerakan cuci tangan pakai sabun di sekolah, pengelolaan jamban sehat berbasis komunitas, hingga keterlibatan tokoh adat dan kader kesehatan dalam membangun kesadaran warga.
“Kami tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat. STBM di Payakumbuh adalah hasil gotong royong dan edukasi yang terus-menerus,” jelas Maizon di hadapan tim verifikator.
Dalam verifikasi ini, tim dari Kemenkes menilai aspek teknis pelaksanaan, ketersediaan infrastruktur, partisipasi masyarakat, serta dampak nyata terhadap perubahan perilaku di lokasi-lokasi intervensi STBM.
Hadir dalam kegiatan ini jajaran perangkat daerah lintas sektor, termasuk Bappeda, Dinas Kesehatan, DLH, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Pendidikan, Satpol PP dan Damkar, serta Direktur Perumda Air Minum Tirta Sago. Juga tampak Kepala Puskesmas se-Kota Payakumbuh, para Camat, Lurah dari lokasi intervensi STBM, serta pengurus Forum Kota Sehat Kota Payakumbuh.
