Pada 15 April, Wong menyarankan Presiden Singapura Tharman Shanmugaratnam untuk membubarkan parlemen, yang secara resmi memicu dimulainya proses pemilu. Seiring partai-partai memfinalisasi daftar kandidat mereka, Singapura memasuki masa kampanye selama sembilan hari, yang akan diikuti oleh hari tenang pada 2 Mei agar para pemilih dapat melakukan refleksi terkait isu-isu yang diangkat.
PAP, yang telah memerintah Singapura selama lebih dari 60 tahun, memperoleh 61,24 persen suara dalam pemilu 2020, turun dari 69,86 persen pada pemilu 2015. Sementara WP, satu-satunya partai oposisi yang memenangkan kursi pada 2020, meningkatkan keterwakilannya dari enam kursi pada 2015 menjadi 10 kursi pada pemilu terakhir.
Selain itu, pada Rabu yang sama Kepolisian Singapura mengumumkan lokasi-lokasi yang telah ditetapkan dan periode waktu yang disetujui untuk pertemuan-pertemuan pemilu, serta tempat-tempat di mana para kandidat, pendukung, dan anggota masyarakat dapat berkumpul untuk menantikan hasil pemilu setelah pemungutan suara ditutup pada pukul 20.00 waktu setempat (19.00 WIB) pada 3 Mei.