Menurut saksi mata dalam upacara penyerahan tersebut, ketiga sandera tampak dalam keadaan sehat, mengenakan seragam militer, dan membawa surat pembebasan mereka. Dalam sebuah momen yang menarik, salah satu sandera tersebut terlihat mencium kepala dua anggota Brigade Al-Qassam, yang mengenakan penutup wajah dan berdiri di samping para sandera.
Seorang sandera Israel lainnya, yakni Hisham al-Sayed (37), dibebaskan di Gaza tengah tanpa upacara resmi pada Sabtu yang sama, kata seorang sumber di dalam Brigade Al-Qassam.
Militer Israel mengatakan al-Sayed telah diserahkan kepada perwakilan Palang Merah setelah ditawan selama hampir 10 tahun dan sedang dalam perjalanan menuju pasukan Israel di Gaza.
Pembebasan keenam sandera ini merupakan bagian dari pertukaran tahanan-sandera terbaru dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Menurut perjanjian tersebut, Israel pada hari itu akan membebaskan 602 warga Palestina yang ditahannya. Pertukaran ini juga merupakan pertukaran terakhir di mana Hamas menyerahkan sandera yang masih hidup sesuai tahap pertama perjanjian gencatan senjata.
Tahap pertama, yang berlaku sejak 19 Januari lalu, akan berakhir pekan depan. Pada akhir gencatan senjata itu, Hamas diharapkan akan menuntaskan pembebasan 33 warga Israel yang disanderanya, di mana 25 di antaranya masih hidup dan delapan lainnya telah meninggal dunia, sedangkan Israel akan membebaskan lebih dari 1.500 warga Palestina yang ditahannya.