CARAPANDANG - Kementerian Luar Negeri China menunjukkan keengganannya menggunakan nama "Teluk Amerika" ke perairan yang sebelumnya bernama "Teluk Meksiko".
"Kami mengetahui perubahan itu dan tanggapan negara terkait juga. China secara konsisten menentang praktik hegemonik, mendominasi,dan intimidasi dalam hubungan internasional," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun saat dimintai tanggapannya mengenai perubahan nama "Teluk Meksiko" dalam konferensi pers di Beijing pada Rabu (12/2).
Perairan yang sebelumnya dikenal sebagai Teluk Meksiko kini terdaftar sebagai Teluk Amerika untuk pengguna Google Maps yang berbasis di Amerika Serikat.
Perubahan tersebut mengikuti perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump yang mengganti nama perairan tersebut dari Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.
Google menyatakan mengikuti Geographic Names Information System (GNIS), basis data resmi AS untuk informasi geografis.
Akan ada pembeda antara tampilan layar pengguna Google Maps sebagai peta yang dikembangkan Google, di AS dan di Meksiko. Pengguna Google Maps di AS akan melihat "Teluk Amerika" sementara dan orang-orang di Meksiko akan melihat "Teluk Meksiko".
Sedangkan pengguna di negara lain akan melihat dua nama, yakni nama Teluk Meksiko dengan tambahan Gulf of America dalam tanda kurung.