SHARE

istimewa

Teknologi masa depan menyediakan data pendukung diagnosis secara cepat dan akurat.

Pada sektor industri, sistem teknologi masa depan akan memfasilitasi sistem pabrik cerdas (smart factory) yang mengoperasikan robot-robot sebagai mesin manufaktur pada sebuah jaringan nirkabel yang terintegrasi di dalam pabrik (private network).

Pada sektor transportasi, teknologi mendukung implementasi smart automotive dimana kendaraan dapat beroperasi otomatis tanpa pengemudi secara aman dan nyaman.

Untuk membentuk berbagai aplikasi tersebut dibutuhkan dua teknologi kunci, yaitu 5G dan Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) atau AI.

Teknologi 5G akan berperan sebagai infrastruktur komunikasi nirkabel yang menawarkan kecepatan akses data 10 kali lebih cepat.

Ia mendukung kapasitas lalu-lintas data hingga 100 kali lebih banyak, dari teknologi selular yang kita nikmati saat ini.

Bahkan, 5G akan memberikan dampak positif ekonomi bagi dunia senilai 13.2 trillion dollar AS di tahun 2035.

Dalam kapasitas tersebut, sebuah mesin akan dapat mengembangkan alur komputasi yang semakin mendekati logika manusia dalam mengambil sebuah keputusan.

Sebuah sistem AI pada smart medical teleconsultation, misalnya dapat menyajikan diagnosis pendukung penyakit berdasarkan input data keadaan fisik seorang pasien.

Ramesh Rao memberikan motivasi bagi peserta kuliah umum, khususnya mahasiswa magister S2 Teknik Elektro UI untuk membangun skill set yang relevan dengan penguasaan teknologi 5G dan AI.

Ia menyampaikan, teknologi AI menuntut penguasaan bahasa pemrograman yang relevan, misalnya Python, dan pemahaman metodologi Neural Network.

Di sisi lain, teknologi 5G membutuhkan kompetensi terkait elemen-elemen dasar keilmuan nirkabel radio frequency (RF), termasuk konsep antenna, security, dan software pendukung multimedia. Ia mengingat agar seorang mahasiswa harus selalu memiliki antusiasme belajar dan beradaptasi dengan perubahan teknologi yang sangat cepat.
 

Halaman :