SHARE

Istimewa

CARAPANDANG.COM -  Untuk menekan angka stunting di Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, pemerintah setempat memperkuat kerja sama antarlembaga.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka mengeluarkan data pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) yang terhimpun pada  Selasa  menunjukan bahwa sebanyak  6.627 anak di bawah dua tahun yang diukur terdapat 8.9 persen 588 anak stunting. Meski angka ini masih terbilang masih tinggi, tapi jika dibanding dengan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 angka tersebut jauh lebih kecil. .

Bupati Bangka, Mulkan di Sungailiat, Senin (3/8) saat membuka kegiatan pertemuan konvegergensi koordinasi dan konsolidasi penurunan stunting mengatakan, dalam penanganan dan penceganan kasus harus dilakukan penguatan kerja sama antaradinas pemerintah atau lembaga serta pemangku kepentingan "stokeholder".

Hasil Riskesdes 2018, angka stunting di Kabupaten Bangka sebesar 18.2 persen mengalami penurunan menjadi 14.07 persen, angka tersebut merupakan angka penurunan tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2019, terjadi ada penurunan prevalensi stunting Kabupaten Bangka, berada pada posisi 8,9 persen dan sekarang menjadi 4.35 persen.

"Kabupaten Bangka sebagai salah satu dari 60 kabupaten prioritas nasional tahap ke dua tahun 2019, dan telah mengikuti rakernas yang diselenggarakan Sekretariat Wakil Presiden, Kementerian Sekretaris Negara pada tahun 2019," jelasnya.

Dikatakan, penurunan angka stunting di daerahnya cukup signifikan karena telah melakukan berbagai intervensi program dan kegiatan yang menurunkan angka kasus tersebut. "Kami terus maksimal berjuang untuk mencapai target nol kasus stunting di Kabupaten Bangka sampai akhir tahun 2023," jelasnya bupati.

Intervensi yang dilakukan dalam penurunan stunting yaitu secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama menyasar kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk pencegahan stunting. Menurutnya terdapat dua desa yang ada kasus stuntingnya dari 62 desa yang ada di Kabupaten Bangka yang angka stuntingnya mencapai 20 persen ke atas, yakni Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat dan Desa Rukam Kecamatan Bakam.

Tags
SHARE