SHARE

Istimewa (Net)

CARAPANDANG.COM -  Sudah satu tahun lebih masyarakat dunia, termasuk Indonesia dalam ancaman Covid-19 yang berasal dari virus SARS-CoV-2. Tapi, ada ancaman yang saat ini seolah-olah terlupakan yakni demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue.

Kedua virus ini jika menyerang manusia memiliki persamaan gejala, untuk membedakannya dokter spesialis penyakit dalam Vivi Lesmana dari Mayapada Hospital Kuningan menjelaskan DBD memiliki ciri berupa hemokonsentrasi akibat kebocoran pembuluh darah, penderitanya akan merasakan sakit pada kepala bagian depan atau di belakang bola mata.  Sementara Covid-19 memiliki ciri khas yakni hilang indera penciuman, perasa, dan gejala pernafasan yang menonjol.

Dia menjelaskan secara umum penderita DBD dan Covid-19 berpotensi besar mengalami demam. Tapi pada DBD biasanya diiringi sakit kepala yang nyeri. Atau bisa juga terjadi mimisan atau pendarahan pada gusi.

"Sementara pada Covid-19, gejala yang timbul selain demam serta kehilangan indera perasa dan penciuman adalah gangguan pernapasan seperti batuk, nyeri tenggorokan, atau terasa berat ketika bernapas," jelas dr. Vivi dilansir CNNIndonesia. 

Dia mengatakan penderita DBD harus waspada dan segera memeriksakan diri bila gejala memburuk, yang antara lain ditandai dengan pendarahan gusi, sakit perut parah, muntah darah, muntah terus-menerus, juga tubuh yang terasa tak berdaya dengan suhu yang tak stabil atau naik turun.

Adapun cara penanganan DBD dan Covid-19 juga disebut berbeda. Covid-19 dapat dicegah dengan kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, serta menghindari menyentuh hidung, mata, dan mulut dengan tangan yang belum dibersihkan.

"Pencegahan DBD bisa dilakukan dengan menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang bekas, mengggunakan obat anti nyamuk," tutur dr. Vivi.

Gejala DBD dan Covid 19 menyerupai oleh karena itu di butuhkan pemeriksaan penunjang dalam mendiagnosis seperti PCR, ns1. Karena gejala serupa walau kadang sakit kepala lebih di DBD, tapi di covid juga bisa dengan gejala sakit kepala.

"Untuk pemeriksaan pengecekan virus Covid-19 adalah menggunakan swab PCR, sedangkan untuk memastikan dengue pemeriksaan molecular testing PCR virus dengue, Ns1 pada fase akut,"katanya.

Tags
SHARE