SHARE

Ditjen Imigrasi bekerja sama dengan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri dalam menggelar operasi pengawasan secara persuasif terhadap WNA di Bali guna mengamankan pelaksanaan KTT G20.  

CARAPANDANG - Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi bekerja sama dengan Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri dalam menggelar operasi pengawasan secara persuasif terhadap warga negara asing (WNA) di Bali guna mengamankan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.  

“Imigrasi bersama-sama dengan DivHubInter Mabes Polri bersinergi melakukan operasi di titik strategis dan lokasi yang banyak dikunjungi WNA di Bali seperti di Kuta, Seminyak, Canggu, Ubud, dan lainnya,” kata Pelaksana Tugas Dirjen Imigrasi Widodo Ekatjahjana, dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Selasa.

Tujuannya, tutur Widodo melanjutkan, yaitu menjaga suasana di Bali agar senantiasa tertib dan aman, serta turut menciptakan situasi yang kondusif selama penyelenggaraan G20.

Widodo menyiagakan para petugas imigrasi di beberapa lokasi yang menjadi kantong-kantong berkumpulnya WNA. Petugas disiagakan untuk pengamanan dan mempersuasi para WNA agar senantiasa menjaga ketertiban dan keamanan di Bali.

“Para petugas dari Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Denpasar, Singaraja, dan Kantor Pusat secara persuasif mengedukasi, memberikan rasa aman, serta menjaga ketertiban terhadap orang asing di daerah yang banyak dikunjungi WNA,” ujarnya.

Selain itu, Widodo beserta jajaran Imigrasi di wilayah Bali memfokuskan mobil-mobil patroli pengawasan orang asing berkeliling untuk memastikan kondisi aman dan terkendali.   

Ditjen Imigrasi tidak hanya menggelar operasi pengawasan WNA untuk turut mengamankan pelaksanaan KTT G20. Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Imigrasi juga melakukan sejumlah terobosan untuk G20.

Adapun terobosan tersebut, yaitu memudahkan pelayanan keimigrasian selama KTT G20 di Bali dengan pemberlakuan electronic Visa on Arrival (e-VOA), pembayaran visa RI di luar negeri, serta pemberian bebas visa bagi delegasi G20 maupun jurnalis asing.  

Secara khusus, Imigrasi Ngurah Rai juga telah memisahkan jalur kedatangan antara delegasi dan jurnalis G20 dengan penumpang reguler.