Selama tahun 2024, intervensi dilakukan di empat kecamatan dengan melibatkan berbagai OPD, antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, DP3AP2KB, Kementerian Agama, Dinas Pertanian, dan Ketapang.
"Kita melakukan konseling, edukasi, dan penyuluhan kepada keluarga yang memiliki anak berisiko stunting," jelasnya.
Tak hanya itu, Pemko juga menindaklanjuti secara langsung kasus-kasus yang berkaitan dengan tempat tinggal dan sanitasi. Sebanyak 14 kasus rumah tidak layak huni dan 24 kasus sanitasi buruk ditangani bersama Dinas PUPR, PKP, Dinas Kesehatan, dan DP3AP2KB.
"Kami berharap ada perubahan nyata terhadap faktor risiko dari masing-masing kasus tersebut, kemudian dapat diintervensi lebih lanjut oleh OPD pengampu sesuai bidangnya," ujar Elzadaswarman.
Dalam kesempatan itu, ia juga memaparkan salah satu program unggulan Kota Payakumbuh dalam menekan stunting, yakni GENTING (Gerakan Orang Tua Cegah Stunting).
"GENTING adalah gerakan kepedulian dari berbagai pihak — pemerintah, BUMN/BUMD, swasta, perguruan tinggi, pelaku usaha, dan media. Bantuan bisa berupa nutrisi maupun non-nutrisi, dengan target sebanyak 752 orang," terangnya.
Ia mengajak seluruh peserta Rakor TPPS dan masyarakat luas untuk turut serta dalam gerakan ini.
"Mari kita bergandengan tangan membantu keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka. Satu langkah kecil kita hari ini, akan berdampak besar bagi masa depan generasi kita," pungkasnya.
