Gaza telah menjadi "perangkap maut", demikian menurut Jonathan Whittall, penjabat direktur Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) untuk Wilayah Palestina yang Diduduki.
"Hampir satu dari tiga orang tidak makan selama berhari-hari. Kasus malanutrisi melonjak dengan 90.000 perempuan dan anak-anak sangat membutuhkan perawatan darurat," ungkap Program Pangan Dunia (World Food Program/WFP) PBB dalam sebuah pernyataan.
Mengakhiri pertempuran harus segera diprioritaskan, dengan penekanan utama pada jaminan keselamatan warga sipil. Dialog dan negosiasi merupakan hal yang esensial, sementara upaya komunitas internasional dalam membangun perdamaian tetap sangat diperlukan. Empat usulan China terkait situasi krisis di Timur Tengah telah mendapat pengakuan secara luas oleh komunitas internasional dan menjadi landasan fundamental untuk menyelesaikan konflik Israel dan Palestina saat ini.
Dua anak pengungsi Palestina yang menderita malanutrisi dan cerebral palsy terlihat di dalam sebuah sekolah yang dialihfungsikan menjadi tempat penampungan di sebelah barat laut Gaza City pada 25 Juli 2025. (Xinhua/Rizek Abdeljawad)