Dia pun mengingatkan pentingnya iklim investasi yang kondusif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan investasi hingga US$650 miliar untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen di era pemerintahan Prabowo Subianto.
“Target itu mustahil tercapai kalau pemerintah sendiri mengirim sinyal negatif kepada investor,”jelasnya.
Atas dasar itu, dia menegaskan deregulasi harus menjadi prioritas agar investasi tumbuh dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kita mendukung penuh kebijakan presiden Prabowo untuk meraih pertumbuhan ekonomi 8 persen. Untuk itu pemerintah harus serius memperbaiki iklim usaha, aturan harus dipermudah, bukan dipersulit,”katanya.