Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan, tarif balasan atau resiprokal yang diterapkan oleh AS terhadap produk Indonesia sebesar 19 persen sudah kompetitif di pasar global.
"19 persen itu sudah kompetitif," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie ditemui usai menghadiri Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Selasa (14/10).
Ia mengatakan, guna memaksimalkan potensi penguatan daya saing dari tarif yang diterapkan oleh AS, pemerintah perlu memastikan kemudahan perizinan dalam melakukan bisnis di Indonesia, serta memperkuat infrastruktur agar menciptakan rasa nyaman untuk para investor.
Di hari yang sama, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, alasan Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan tarif impor tinggi kepada negara mitra dagang yaitu lantaran ingin meningkatkan kembali sektor manufaktur.
Agus menjelaskan, sektor manufaktur AS hanya menyumbang kurang dari 12 persen Produk Domestik Bruto (PDB) negaranya. Menurut dia, Trump saat ini ingin mengembalikan kekuatan sektor manufaktur.
"Tujuan utama dari Presiden Trump adalah mengembalikan sektor manufaktur Amerika untuk pertumbuhan yang bisa semakin tinggi dan kontribusi terhadap GDP Amerika-nya kembali semakin besar," ujar Agus.